Minggu, 15 Februari 2015

Makalah Analisis Gerak Biomekanik Pada Smash Bola Voli



Makalah Analisis Gerak Biomekanik Pada Smash Bola Voli

 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
Biomekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan menggunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu bidang mekanika yang erat hubungannya dengan gerak adalah teori Newton mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga (force), maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-orang yang setiap hari akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau dalam kehidupannya Sehari-hari.
Bolavoli adalah olahraga yang sangat digemari dikalangan masyarakat. Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan sering dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas. Perkembangan bolavoli sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga sehingga bolavoli tidak hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi.
Menurut Sugiono, (1996:42) Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang setiap team. Permainan ini akan berjalan dengan baik apabila setiap pemain minimal telah menguasai teknik dasar bermain bolavoli.
B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana pengertian dari biomekanika smash bolavoli?
2.    Bagaimana analisis gerakan  pada smash bolavoli dari awalan sampai akhir ?
3.    Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pada smash bolavoli?
4.  Bagaimana tuas, gerak , gaya nya?
5.  Bagaimana cara meningkatkan prestasinya ?
C.  Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian biomekanika smash bolavoli.
2.    Untuk mengetahui analisis gerak  pada smash bolavoli.
3.   Untuk mengetahui gaya internal dan eksternal pada smash bolavoli.
4. Untuk mengetahui tuas, gerak, gaya nya
5. Untuk mengetahui cara meningkatkan prestasi 

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Biomekanika Smash
Smash merupakan teknik yang menjadi andalan untuk menyerang agar mendapatkan poin. Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat menentukan keberhasilan melakukan smash. Oleh karena itu, untuk mendapatkan daya ledak otot dan power otot yang baik maka diperlukan latihan-latihan khusus yang berkaitan dengan peningkatan otot tersebut.
1.      Tolakan
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan, dan sebagai persiapan meloncat ke aah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110ยบ yang merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena  dengan  sudut tarikan otot yang besar akan menghasilkangaya besar, terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur). Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai bawah  (flexi genu) yang melibatkan otot  hamstring dan gerak dorsoflexi yang melibatkan otot  tibialis anterio untuk persiapan menolak.
Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan otot  quadricep feimoris dan gerakan  plantarflexi yang melibatkan otot  gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan  diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat globoidea (sendi peluru) dengan melibatkan otot  deltoideus, otot  pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
2.  Panjang Lengan
Panjang lengan merupakan salah satu anggota tubuh yang tergolong dalam pengukuran Antropometrik yakni salah satu anggota gerak tubuh bagai atas yang terdiri dari : lengan atas, lengan bawah, tangan, dan jari-jari tangan. Dengan demikian panjang lengan meliputi pengukuran anggota gerk tubuh bagian atas yang dimulai dari persendian bahu atau persendian lengan atas sampai pada tangan atau jari tangan yang terpanjang.
Dalam setiap aktivitas manusia khususnya dalam kegiatan olahraga, panjang lengan merupakan faktor yang penting dalam arti menunjang ketrampilan. Hal tersebut terbukti bahwa rata-rata atlet yang bertubuh panjang atau tinggi dengan keserasian besar tubuh dan berat badan yang ideal akan lebih unggul dalam berbagai cabang olahraga.
Dengan demikian ukuran lengan yang panjang akan lebih kuat dari pada lengan yang pendek. Hal ini disebabkan karena lengan yang panjang akan memiliki otot yang panjang. Otot yang lebih panjang rata-rata lebih kuat dibanding yang pendek, Oleh sebab itu, ukuran panjang lengan seseorang akan menunjang kemampuan fisik yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang berlengan pendek serta dengan otot-otot yang kecil pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa panjang lengan merupakan pra kondisi yang menunjang dalam berbagai cabang olahraga termasuk pelaksanaan smash dalam permainan bola voli. Oleh karena dengan lengan yang panjang berarti memiliki lengan yang kuat dan hal ini sangat efetik mendukung keras dan curam nya pukulan smash dalam permainan bolavoli yang dilakukan.

3. Impact
Keterampilan ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya menepatkan saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi dengan keberadaan bola yang jatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut dan punggung sangatlan dominan
Ketika tubuh melayang di udara, jarak bola di depan atas sejangkauan lengan pemukul. Segera lengan dilecutkan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan sejauh jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat pada bagian tengah atas bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat ellipsoidea (sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major, dan otot lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus. Gerakan lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah.
4.   Pendaratan
Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula dalam menahan berat badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat dengan kedua kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur untuk meredam perkenaan kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk memperkecil momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.
            Secara terperinci mengenai jurnal internasional tentang Biomechanics Of Volleybal Spike/Smash adalah urutan untuk mengetahui 3 hal penting dalam smash bola voli yaitu: Awalan sebelum melakukan smash, ayunan lengan dan perkenaan bola serta mendarat (take off). Secara teknis gerakan tersebut berurutan selama proses smash berlansung. Secara keseluruhan masalah yang ada di jurnal tersebut hampir sama dengan apa yang terjadi pada smash bola voli.
Proses gerakan secara umum dalam smash bagi pemukul dengan tangan kanan dari posisi empat(4).
1.      Sikap permulaan dilakukan dengan posisi tubuh berdiri rileks dan seorang kira-kira 45 derajat dengan net sejauh 3 sampai 4 meter dari net.
2.      Pelaksanaan gerakan melangkah ke depan mendekati net dengan kaki kiri dengan langkah biasa diikuti dengan langkah kaki kanan yang panjang untuk penyesuaian dengan keadaan bola, kemudian kaki kiri segera diletakkan disamping kaki kanan( ujung kaki kiri sedikit di depan kaki kanan) sambil lutut dan kedua lengan di belakang badan, segera melakukan tolak sambil mengayunkan kedua lengan ke depan atas. Pada saat badan berada pada ketinggian maksimal, segera memukul bola pada raihan tertinggi dengan tangan terbuka. Dan jaga keseimbangan badan agar tidak terdorong ke net.
Smash normal atau open smash memiliki ciri khusus:
1.1. Umpan bola cukup tinggi, diatas 3 meter.
1.2. Lintasan bola yang diumpankan antara 20 sampai 50 meter dari net.
1.3. Jatuhnya bola yang diumpankan berada ditengah-tengah antara pengumpan dan pemukul.
1.4. Langkah awalan dimulai setelah bola lepas dari tangan pengumpan dan mendekati titik tertinggi.
1.5. Memukul bola pada titik tertinggi dari raihan.
5.   Daya ledak
Daya ledak biasa juga disebut dengan istilah power yang sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga apalagi olahraga itu menuntut suatu aktivitas yang berat dan cepat atau kegiatan itu harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan beban berat. Untuk mampu melaksanakan aktivitas seperti itu diperlukan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan otot yang dikerahkan secara bersama-sama dalam mengatasi tahanan beban dalam waktu yang relative singkat.
Kekuatan tetap merupakan dasar (basis) untuk menentukan power. Sebelum latihan power, orang harus sudah memiliki suatu tingkat otot yang baik. Tenaga otot adalah kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalam waktu yang sangat singkat”.  Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa tenaga eksplosif (daya ledak) lebih diperlukan dalam semua cabang olahraga termasuk pada cabang olahraga bolavoli khususnya pada pelaksanaan smash. Karena untuk menampilkan pola gerak olahraga eksplosi diperlukan unsure kekuatan otot maupun kecepatan yang dikombinasikan dalam suatu gerakan secara terpadu.
Disamping itu, kekuatan sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan dan memegang peranan penting dalam aktivitas olahraga sebab itu daya ledak sangat dibutuhkan untuk kegiatan fisik sehari-hari yang memerlukan tenaga explosive seperti lompat, lari cepat, memukul, menendang, mengangkat, melempar dan lain-lain.
Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa power merupakan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan, sehingga dalam proses pengembangannya dilakukan dengan melatih unsur kekuatan dan kecepatan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa power sangat penting dalam setiap aktivitas cabang olahraga terutama yang mengharuskan atlet untuk menolak dengan kaki, seperti : lompat dalam atletik, berlari dengan cepat (sprint), juga cabang olahraga yang mengharuskan atlet untuk mengerahkan tenaga secara meledak dalam waktu yang terbatas seperti melakukan smash dalam permainan bolavoli.
Dalam permainan bola voli khususnya dalam melakukan smash, daya ledak tungkai memegang peranan penting. Kalau melihat gerak tingkah laku pada saat melakukan smash yaitu terlebih dahulu dengan awalan, diteruskan dengan lompatan diatas net, maka untuk dapat melakukan lompatan dengan cepat dan kuat untuk menggerakkan badan ke atas dalam  melakukan smash pada bola maka tampak dengan jelas bahwa otot tungkai yang berperan utama untuk melakukan gerakan tersebut dengan baik.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa gerakan smash yang baik adalah gerakan yang didukung oleh daya ledak yang baik pula. Karena dengan daya ledak yang baik akan dapat menghasilkan dorongan yang kuat dalam menggerakkan badan ke atas mengarah ke sasaran sesuai dengan yang diinginkan sehingga dapat dicapai hasil smash yang baik.

B.  Faktor Internal dan Eksternal yang Berpengaruh
     1) Faktor internal yang mempengaruhi smash bola voli yaitu :
- Kekuatan yang dihasilkan dari setiap individu ( kekuatan otot lengan, daya ledak otot, kelentukan punggung ).
- Timing dalam melakukan smash
-
                 - Postur atau tinggi badan dari individu
                 - Berat badan dari setiap individu
                 - Keterampilan atau skill yang dimiliki dari setiap individu
     2) Faktor eksternal yang mempengaruhi smash bola voli yaitu :
                 - Umpan yang diberikan sebelum melakukan smash
- Medan lapangan yang digunakan sebagai arena permainan
                 - Sepatu yang digunakan

C. Tuas, Gaya, Beban dalam Gerakan
                 Gerakan smash bola voli memiliki tahapan yang harus dilakukan agar smash yang dilakukan bisa berhasil efektif dan efisien. Tahapannya adalah awalan , meloncat, memukul bola, dan mendarat. Ketika melakukan smash bola voli menurut analisis geraknya adalah yang menjadi tuas atau pengungkit yaitu pergelangan lengan karena pergelangan lengan berfungsi sebagai poros yang menggerakan dan menentukan arah lengan serta ancang – ancang untuk mengumpulkan tenaga.
                 Gaya terdapat pada panjang lengan yaitu dari ujung pergelangan lengan sampai pergelangan tangan. Ketika melakukan ayunan tangan , semua gaya ( force ) terkumpul di lengan. Tujuan melakukan ayunan tangan yaitu agar tenaga yang dihasilkan dalam melakikan smash menjadi lebih besar sehingga bola yang dismash terpantul dengan keras dan cepat sulit dikembalikan sehingga menjadi point. Pergelangan tangan melakukan foles untuk menambah tenaga dan mengarahkan bola supaya masuk ke daerah permainan lawan dan melewati net.
                 Beban adalah letak dimana berat benda berada yang diusahakan untuk dilawan atau dipindahkan tempatnya. Beban pada smash bola voli terletak pada bola yang dipukul.Bola voli merupakan beban yang akan disinggung dengan gaya agar beban tersebut bisa berpinda tempat. Beban yang semula diam atau mengarah ke arah lajunya setelah dilakukan gaya pada beban tersebut maka beban  tersebut akan berpindah atau berubah arah.
                 Analisis gerak pada smash bola voli ini bisa diambil kesimpulan bahwa smash bola bola voli ini masu pada tuas golongan ketiga. Tuas golongan ketiga yaitu titik kuasa atau gaya berada diantara titik tumpu dan titik beban.

D. Cara meningkatkan Prestasi
     Gerakan yang baik untuk meningkatkan prestasi dalam smash bola voli :
-          Melakukan semua tahapan mulai dari awalan , meloncat, memukul sampai mendarat dengan baik
-          Memperkuat otot lengan dan tungkai untuk memperoleh gerakan yang maksimal
-          Koordinasi dan bekerja sama dengan teman untuk melakukan smash dengan cara meminta umpan bola yang matang untuk melakukan smash
-          Menyusun strategi perrmainan agar permainan berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan           
         

                                                                       BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pukulan sangat penting untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah. 

B.  Saran
Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui sedikit tentang biomekanika smash bolavoli. Akan tetapi, karena setiap manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing mata kuliah ini serta dari teman-teman seperjuangan juga. Sebab jalan menuju kesempurnaan adalah dengan saling mengisi. Seperti halnya dengan makalah ini dengan adanya kritikan serta saran dari pihak yang terkait maka makalah ini menuju jalan kesempurnaan.


DAFTAR PUSTAKA

Http:// FadieL.AnalisisBolavoli.htm diakses tanggal 20 September 2014

Mark Man, 2008. Jurnal of Sport Biomechanics/The Biomechanicsof the Volleyball Spike/ Attack, Diakses 21 September 2014